Perkembangan Monitor
Monitor
Monitor merupakan salah satu jenis output device yang sangat
populer dalam sistem komputer. Secara phisik, monitor mempunyai bentuk seperti
halnya layar televisi dan fungsinya untuk menampilkan data dan informasi yang
berguna bagi para pemakai komputer. Disamping itu, monitor juga berfungsi untuk
melihat apakah data ataupun program yang akan dimasukkan kedalam komputer sudah
dalam keadaan benar atau belum.
Pada umumnya, monitor
yang pada saat ini menggunakan tabung sinar katoda atau cathode ray tube
(CRT). Dengan teknik scan-nya (raster scan technique) bisa dihasilkan
gambar pada layar monitor. Sinar elektron yang dihasilkan akan bergerak secara
cepat dan lurus serta bolak balik dari atas kebawah melintasi bagian belakang
monitor yang dilapisi pospor. Pospor ini akan bersinar apabila ditembus sinar
elektrone tersebut hidup atau mati, sehingga gambar-gambar dapat dibentuk pada
layar monitor.
Begitu banyak dan cepatnya sinar ataupun spot yang terbentuk
dari hasil penembusan sinar elektrone yang diikuti oleh pembakaran phospor,
maka yang nampak dipermukaan seperti halnya pola huruf Z yang bergerak-gerak.
Pola seperti ini disebut sebagai "raster pattern".
Monitor adalah suatu tipe data abstrak yang dapat mengatur
aktivitas serta penggunaan resource oleh beberapa thread. Ide
monitor pertama kali diperkenalkan oleh C.A.R Hoare dan Per Brinch-Hansen pada
awal 1970-an.
Monitor
merupakan salah satu output device yang dapat menampilkan citra. Monitor
merupakan salah satu perangkat komputer yang selalu berevolusi secara kontinyu
dan besarnya maupun jenis data yang dapat ditampilkan selalu mengalami
perubahan.
Monitor
merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat
komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor yang sudah berusia 83
tahun dan pengembangannya masih berlangsung sampai saat ini.
Tahap
pengembangan monitor komputer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi atas dua
fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda
oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor
tabung. Lalu 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer,
meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan.
Waktu itulah yang merupakan fase kedua dari tahap pengembangan monitor
komputer.
Selama ini,
banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung sinar
katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop
pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat
lain, seperti televisi. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron,
yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
Monitor CRT (Cathode Ray Tube)
pertama dikembangkan untuk menerima siaran televisi. Milestone adalah tabung
televisi pertama dari Wladimir Kosma Zworykin (1929), full electronic frame
rate dari Manfred Ardenne (1930), dan pengembangan sinar katoda pertama yang
dapat direproduksi oleh Allen B.Du Mont (1931).
Pada akhir tahun
1960-an, perkembangan teknologi monitor televisi berpisah jalur dengan
teknologi monitor komputer. Hal ini terjadi setelah adanya Mono Display Adapter
(MDA) yang memungkinkan gambar monokrom dengan resolusi 720 x 350 pixel.
Pada tahun 1981,
IBM memperkenalkan Color Graphics Adapter (CGA) yang dapat menampilkan empat
warna dengan resolusi 160 x 200 pixel. Awalnya monitor terintegrasi dengan
casing PC atau terhubung dengan teknik yang proprietary. Monitor yang menjadi
perhatian saat itu adalah Taxan Vision, sebuah layar warna 14 inci dengan
resolusi 1000 x 1000 pixel dan frame rate sebesar 64 Hz.
Enam tahun
kemudian (1990), monitor Nec Multiscan 4 D yang memiliki resolusi maksimal 1.024
x 768 dan frame rate sebesar 70 Hz telah hadir. Spesifikasi ini masih digunakan
untuk Graphical User Interface saat ini. Sekitar tahun 2000, monitor layar
datar menyerbu pasaran konsumer.
Untuk lebih
jelasnya,berikut perkembangan monitor dari tahun ke tahun :
·
Tahun 1855 – Tabung Geißler
Heinrich Geißler berhasil membuat
sebuah vakum dalam tabung yang dilengkapi dengan sebuah pompa merkuri.
·
Tahun 1859 –Sinar Katoda Ditemukan
Julius Plucker, seorang ahli
matematika dan fisika dari Jerman, berhasil menemukan dan menggambarkan sinar
katoda untuk pertama kalinya.
·
Tahun 1888 – Penemuan Liquid Crystal
Friedrich Reinitzer, ahli kimia
dari Austria, menemukan fenomena kristal cairan. Ia membuat eksperimen dengan
sebuah bahan yang memiliki dua titik cair.
·
Tahun 1897 – Tabung BRAUN
Karl Ferdinand Braun
mengembangkan tabung sinar katoda dengan memperkenalkan aplikasi pertama dengan
menggunakan osiloskop.
·
Tahun 1930 – Siaran Full Electronic
Manfred von Ardenne, ilmuwan
universal knowledge berhasil membuat siaran televisi full electronic pertama.
Pada tahun 1931, ia memperkenalkan penemuannya di ajang International Radio
Show di Berlin.
·
Tahun 1963 – Penemuan Liquid Crystal Cyan Biphenyl
George Gray, ahli kimia dari
Universitas Hull Inggris, menemukan kristal cairan Cyan-Biphenyl. Kristal ini
menjadi dasar untuk pengembangan bahan kristal cairan stabil yang digunakan
pada LCD sampai saat ini.
·
Tahun 1969 – TN-LCD Pertama
James Fergason mengembangkan
teknologi TN (Twisted Nematic) yang mengontrol light transfer dari kristal
cairan.
·
Tahun 1981 – IBM Membuat Standar MDA dan CGA
Dengan standarnisasi sinyal
grafik monokrom dan warna, IBM membuka jalan untuk pengembangan monitor
komputer yang universal.
·
Tahun 1984 – Standar EGA Berakhir
Standar EGA sudah lama menjadi
standar minimal pada Computer Graphic Hardware.
·
Tahun 1988 – Standar VESA
Akhir tahun 1980-an, NEC bersama
dengan delapan produsen graphic card lainnya membentuk Video Electronics
Standards Association (VESA). Sejak saat itu, ditetapkan sebuah standar yang
seragam untuk software, graphics card, dan monitor.
·
Tahun 2000 – Layar Datar untuk Home User
Monitor dengan layar datar tipis
ini semakin terjangkau harganya bagi home user.
·
Tahun 2005 – Layar 3D Pertama
Toshiba memperkenalkan layar 3D
pertama yang menawarkan efek 3D tanpa menggunakan alat bantu lainnya. Namun,
mata harus pada posisi tertentu.
Monitor merupakan
alat untuk mengontrol rangkaian kejadian. Untuk itu monitor harus selalu berada
di dalam memori utama (disebut resident monitor) dan selalu tersedia untuk
melakukan eksekusi. Monitor membaca job satu persatu. Setelah membaca, job
tersebut ditempatkan pada daerah program pengguna, dan kontrol diberikan ke job
ini. Pada saat job telah selesai, akan terjadi interupt (internal interupt
terhadap komputer) yang mengembalikan kontrol ke monitor, dan segera membaca
job berikutnya. Hasil setiap job dicetak dan dikirim ke pengguna.
3.2. Cara
Kerja Monitor
Monitor terdiri atas data-data private dengan
fungsi-fungsi public yang dapat mengakses data-data tersebut. Method-method
dalam suatu monitor sudah dirancang sedemikian rupa agar hanya ada satu buah method
yang dapat bekerja pada suatu saat. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar semua
operasi dalam monitor bersifat mutual exclusion.
Monitor dapat dianalogikan sebagai sebuah bangunan dengan
tiga buah ruangan yaitu satu buah ruangan kontrol, satu buah
ruang-tunggu-masuk, satu buah ruang-tunggu-dalam. Ketika suatu thread
memasuki monitor, ia memasuki ruang-tunggu-masuk (enter). Ketika
gilirannya tiba, thread memasuki ruang kontrol (acquire), di
sini thread menyelesaikan tugasnya dengan shared resource
yang berada di ruang kontrol (owning). Jika tugas thread
tersebut belum selesai tetapi alokasi waktu untuknya sudah habis atau thread
tersebut menunggu pekerjaan thread lain selesai, thread
melepaskan kendali atas monitor (release) dan dipindahkan ke
ruang-tunggu-dalam (waiting queue). Ketika gilirannya tiba kembali, thread
memasuki ruang kontrol lagi (acquire). Jika tugasnya selesai, ia
keluar dari monitor (release and exit).
Karena masalah sinkronisasi begitu rumit dan beragam, monitor
menyediakan tipe data condition untuk programmer yang ingin
menerapkan sinkronisasi yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya. Condition
memiliki operasi-operasi :
a.
Wait
,
sesuai namanya thread yang memanggil fungsi ini akan dihentikan
kerjanya.
b.
Signal
,
jika suatu thread memanggil fungsi ini, satu (dari beberapa) thread
yang sedang menunggu akan dibangunkan untuk bekerja kembali. Operasi ini hanya
membangunkan tepat satu buah thread yang sedang menunggu. Jika tidak
ada thread yang sedang menunggu, tidak akan terjadi apa-apa (bedakan
dengan operasi buka
pada semafor).
Bayangkan jika pada suatu saat sebuah thread A
memanggil fungsi
signal
pada condition x (x.signal()
) dan ada sebuah thread B yang sedang
menunggu operasi tersebut (B telah memanggil fungsi x.wait()
sebelumnya),
ada dua kemungkinan keadaan thread A dan B setelah A mengeksekusi x.signal :
a.
Signal-and-Wait
,
A menunggu sampai B keluar dari monitor atau menunggu condition lain
yang dapat mengaktifkannya.
b.
Signal-and-Continue
,
B menunggu sampai A keluar dari monitor atau menunggu condition lain
yang dapat mengakifkannya.
Monitor dikembangkan karena penggunaan semafor yang kurang
praktis. Hal itu disebabkan kesalahan pada penggunaan semafor tidak dapat
dideteksi oleh compiler. Keuntungan memakai monitor :
a.
Kompilator pada bahasa pemrograman yang telah mengimplementasikan
monitor akan memastikan bahwa resource yang dapat diakses oleh
beberapa thread dilindungi oleh monitor, sehingga prinsip mutual
exclusion tetap terjaga.
b.
Kompilator bisa memeriksa kemungkinan adanya deadlock.
Untuk
mengetahui cara kerja monitor dapat dilihat pada beberapa hasil percobaan
berikut :
a. Menentukan kapasitas penyimpanan data
Tujuan :
- Menetukan jumalah RAM yang dibutuhkan
- Meneutukan ukuran Hardisk drive dalam GB
- Menentukan penyedianna tempat untuk hardisk
Peralatan
- 1 PC dengan Os window XP.
Langkah
Percobaan
Step 1 Menentukan ukuran dari Hard Disk
Dtrive
a.
Double-click My
Computer icon pada Desktop. Jika tidak mempunyai My Computer icon, click Start
dan pilih My Computer.
b.
Klik Kanan local disk drive bsgian bawah Hard Disk Drives
(C drive), dan pilih Properties.
Bukalah Local Disk Properties dialog
box. Jumlah kapasitas dari hard drive akan tampil pada Drive C icon.
Step
2 Melihat kapasitas yang sudah terpakai dan yang belum terpakai pada Hardisk
a. Dalam Local Disk Properties dialog box, akan
terlihat kapasitas hardisk yang sudah terpakai tahun yang belum terpakai.
Step 3 Mengecek beberapa alat-alat
penyimpanan
a. Klik kanan Start dan pilih Explore.pilih
My Computer dan lihat pada kiri cendela
b. Klik
kanan pada drive icon yang lain kemudian C: dan pilih Properties.jendela Removable
Disk akan kelihatan.
c. Pilih Hardware tab, yang
menyediakan informasi pada masing masing peralatan dan property yan bekerja.
b. Menentukan Layar Resolusi
pada Computer
Tujuan
- Menentukan
arus layar resolusi pada PC Komputer
- Menetukan
Resolusi Maximal dari kualitas warna yang paling tinnggi.
- Menghitung
berapa pixel yang dperlukan untuk pengaturan resolusi.
- Mengidentifikasikan
card monitor dan grafik.
Peralatan
- PC yang
berjalan pada window XP Profesional
- Grafik
Card dengan kapasitas tinggi.
Langkah Percobaan
Step 1 : Menentukan arus Layar resolusi
Untuk mengatur
resolution and dan kualitas warna , klik kanan klik pada tempat yang kosong
pada desktop dan pilih Properties dari
context menu. Dalam cendela Display
Properties, pilih Settings tab.
Kamu dapat langsung mengakses Display
Properties untuk membuka Control
Panel dan klik Display icon
Step
2 : Menentukan Resolusi maximum dari kualitas warna yang paling tinggi.
Beberapa
konfigurasi yang diguanakan pada resolusi layer :
Rubahlah slide bar untuk melihat range dari resolusi layar
yang tersedia pada PC kalian. (range ini akan ditentyukan oleh operasi
sistemnya ketika range terserbut diidentifikasikan oleh display card dan
monitor.)
Gunakan Display Properties Settings tab untuk
mengisinya mengikuti table dari arus pengesetan pada PC kalian:
1. Minimum resolusi layer
2. Maximum resolusi layer
3. Penyedia pengaturan warna yang terbaik
Step 3 : Menghitung pixels dari arus dan
mengatur resolusi maximum
Perlihatkan screen consists dari barisan pixels. Kapasitas pixels untuk masing-masing baris
resolusi horizontal. Kapasitas pixel pada baris resolusi vertikal. Untuk
menentukan jumlah kapasitas pixel pada resolusi layar,dan beberapa kelipatan resolusi
horizontal dari resoluso vertical.. Seperti contoh ,jika resolusi arus adalah
1280 x 1024, jumlah kapasitas pixel adalah 1280 times 1024, atau 1,310,720.
Step 4 :
Mengidentifikasikan tipe dari card grafik
Kamu dapat
memperoleh rincian informasi tentang grafik card (disebut juga display adapter)
pada Display Properties screen.
Dalam
Display Properties screen, Klik
tombol Advanced.
Pilih
Adapter tab.
Berbagai standar
resolisi untuk monitor dapat dilihat pada Tabel
Standar
|
Keterangan
|
CGA (Color Graphic
Adapter)
|
Dibuat oleh IBM pada tahun
1981, memiliki 4 variasi warna, dan dengan resolusi 320 x 200 saja.
|
EGA (Enchanced Graphic
Adapter)
|
Muncul pada tahun 1984
dengan kemampuan 16 warna berbeda, dan resolisinya 640 x 350 piksel.
|
VGA (Vidio Graphic
Adapter)
|
Muncul pada tahun 1987,
Digunakan pada komputer 80386 atau 80486.
|
SVGA (Super Vidio
Graphic Adapter)
|
Memiliki jumlah piksel 800
x 600, yang berarti SVGA memiliki 800 baris dan 600 kolom piksel. Monitor
jenis ini dapat menghasilkan 16 juta warna. Lazim pada monitor 14” dan 15”
|
XGA (Extended Graphic
Array)
|
Memiliki jumlah piksel
1024 x 768 dan dapat menghasilkan 65.536 jenis warna. Lazim pada monitor 17”
dan 19”
|
SXGA (Super Extended
Graphic Array)
|
Memiliki jumlah piksel
1280 x 1024. lazim pada monitor 19” dan 21”
|
UXGA (Ultra Extended
Graphic Array)
|
Memiliki jumlah piksel
1600 x 1200. lazim pada monitor 21”. Dirancang untuk disain grafis.
|
.
Dot
Pitch (dp)
Dot Pitch menunjukan jarak antara dua piksel. Semakin dekat jaraknya,
maka gambar pada monitor akan semakin halus. Sebagai contoh, 28dp
berarti jarak antara dua piksel adalah 28/100 mm.
Kecepatan
Refresh
Kecepata refresh menunjukan jumlah pemayaran ulang piksel
perdetik, sehingga tampilan piksel tetap jelas. Semakin tinggi kecepatan refresh,
maka tampilan dilayar akan terlihat lebih nyata. Kecepatan refresh
dinyatakan dalam besaran Hertz. Monitor dengan kualitas bagus akan memiliki
kecepatan refresh 75 Hz, yang berarti dalam satu detik citra pada
monitor akan ditampilakan sebanyak 75 kali.
Interlanced
dan NonInrelanced
Teknologi monitor juga memunculkan dua istilah: Iinterlanced dan
nonInterlanced monitor. Interlanced monitor adalah jenis
monitor yang menampilkan informasi dalam layar melalui dua tahapan, sedangkan nonInterlanced
monitor hanya mengunakan satu tahapan. Sebagai contoh televisi biasanya
memiliki kecepatan refresh lebih randah dibanding monitor komputer
pada umumnya, memerlukan interlanced agar gambar dapat terlihat jelas.
Pelepasan elektorn pada tabung televisi akan menampilkan seluruh gambar pada
baris ganjil dari bagian atas layar sampai kebawah, kemudian pelepasan elektron
akan menampilkan gambar baris genap sesudahnya. Karena fosfor yang terletak
pada layar dapat menyimpan cahaya, maka mata kita melihat seolah-olah gambar
tersebut ditayangkan sekaligus pada saat yang bersamaan. Efek dari interlanced
monitor adalah kerdip, yang dapat melelahkan mata dan tentu saja
mempengaruhi kualitas penyajian informasi.
Kedalaman
Warna (Color Depth)
Jumlah bit yang dipergunakan untik menyimpan ketentuan tentang sebuah
piksel, menentukan banyaknya variasi warna yang dapat dihasilkan oleh sebuah
monitor. Jumlah bit ini sering disebut juga sebagai dengan kedalaman warna atau
Color Depth.
Tabel berikut ini menunjukan jumlah variasi warna yang dapat dihasilkan
oleh sejumlah bit yang berbeda.
Jumlah Bit
|
Jumlah
Variasi Warna
|
1
|
2
(monochrome)
|
2
|
4
(CGA)
|
4
|
16
(EGA)
|
8
|
256
(VGA)
|
16
|
65,536
(High Color,
XGA)
|
24
|
16,777,216
(True Color,
SVGA)
|
32
|
16,777,216
(True Color +
Alpha Channel)
|
Kedalaman
warna 32 merupakan mode grafis khusus yang sering dipergunakan pada video
digital, animasi dan video game untuk memberikan
efek-efek tertentu. Mode ini menggunakan 24 bit intuk mendefinisikan warna
piksel, dan 8 bit lainya untuk memberikan efek gradasi pada gambar ataupun
objek.
Selain
jenis monitor, warna dan resolusi gambar pada layar juga ditentukan oleh graphic adapter card,
yang merupakan piranti antarmuka penghubung monitor dengan komputer.
3.3 Jenis-Jenis Monitor
a). Monochrome Ataupun Composite
Pada monitor jenis monochrome ataupun composite, hanya terdapat satu sinar
elektrone yang menem bus phospor, sehingga pada monitor jenis ini hanya bisa
menampilkan satu warna saja, yaitu hitam putih atau hijau hitam. Sedangkan
untuk monitor berwarna, terdapat tiga titik yang bisa menghasilkan warna merah,
biru dan hijau jika ditembus oleh sinar elektrone. Koordinasi yang dikendalikan
oleh komputer dalam menembus titik inilah yang menghasilkan gambar berwarna
pada monitor.
b). Monitor berwarna jenis CGA (Color Graphic Adapter)
Monitor berwarna jenis CGA (Color Graphic Adapter) mampu
menampilkan 16 warna dengan resolusi 640X200. Untuk jenis EGA (Enhanced Graphic Adapter), dalam
menampilkan warna/ resolusi mempunyai kemampuan yang lebih tinggi jika dibanding
CGA. Sedangkan jenis VGA ataupun
Super VGA (Video Graphic Array)
memiliki kemampuan untuk menampilkan 16 warna pada modus text dan 256 warna
pada modus grafik.
c). CRT (Cathode Ray Tube) ataupun yang
berbasis LCD
Salah satu kecenderungan
yang berkembang di-industri monitor adalah penggunaan layar datar (flat-screen)
baik untuk monitor berbasis CRT (Cathode Ray Tube) ataupun yang berbasis LCD
(Liquid Cristal Display). Dibanding monitor CRT, tampilan LCD menjadi lebih
nyaman, tidak ada distorsi dan gambar menjadi lebih jelas
LCD juga menggunakan
tiga jenis layar fosfor dan sebuah lapisan celah yang berbeda. Lapisan celah
yang ditempatkan didepan layar fosfor ini ada tiga jenis, yaitu dot mask,
grille mask dan slit mask. Dot flat dibuat dari lembaran khusus, inver-steel
dan dibentuk melengkung seperti layar bagian dalam. Lobang-lobang yang dilalui
electron pada dot-mask berbentuk titik-titik bulat dimana dot-pitch dihitung
dari jarak antar titik.
Grill
mask terdiri dari kabel vertical tipis yang ditegangkan. Ciri dari lapisan
celah tipe ini adalah adanya dua kabel yang ditempatkan secara horinzontal.
Tujuannya untuk menjaga kabel vertical agar tidak bergelombang akibat vibrasi
yang dapat membuat gambar terdistrosi.
Keuntungan
dari grille mask adalah tampilan kontras focus yang lebih baik. Karena adanya
fosfor yang bercahaya, energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek terang
lebih sedikit. Akibatnya setiap pixel fosfor teradiasi lebih sedikit sehingga
tampilan kontrasnya menjadi lebih baik. Perpaduan antara kerja dot mask dan
grille mask adalah slit mask
d). Monitor Plasma
dan Electroluminescent
Monitor plasma (atau lengkapnya adalah monitor
plasma gas) menggunakan gas untuk mengeluarkan cahaya. Teknologi pada monitor
ini kini diterapkan pada televisi datar berlayar lebar.
Perbedaan Monitor CRT dan
LCD
|
|
Perbandingan kelebihan dan kekurangan monitor jenis
CRT ataupun LCD adalah sebagai berikut:
· Ukuran Fisik
Ukuran fisik monitor CRT
jauh lebih besar, karena memerlukan ruangan untuk tabung CRT. Ukuran LCD
lebih ramping sehingga sesuai untuk tempat yang terbatas atau untuk laptop.
· Warna
Awalnya, warna monitor LCD
hanya ratusan hingga ribuan jenis, sedangkan CRT sudah mencapai jutaan.
Namun, LCD-LCD jenis baru telah dapat memproduksi warna yang tak terbatas
sehingga tampilan lebih halus.
· Resolusi
Umumnya monitor CRT dapat
menampilkan berbagai variasi resolusi, sedangkan monitor LCD hanya memiliki
satu resolusi native, yaitu resolusi di mana tampilan yang di
hasilkan mempunyai gambar paling jelas. Keadaan ini merupakan resolusi LSD
tertinggi yang dapat dijangkaunya.
· Kecerahan (Brighiness)
Pada CRT kecerahan gambar
tak menjadi masalah. Pada LCD, mengingat pancaran cahaya dilakukan dari
belakang, LCD memiliki level kecerahan yang berbeda dengan CRT. Ukuran
kecerahan LCD biasanya dinyatakan dalam satuan nits, yaitu
berkisart antara 70-250 nits. Semakin tinggi nilai nits, maka semakin cerah
tampilan gambarnya.
· Sudut Penglihatan
Dibanding dengan CRT,
monitor LCD memiliki sudut penglihatan yang lebih kecil, sehingga warna
muncul bisa berubah jika dilihat dari samping atau bahkan tak terlihat sama
sekali. Namun monitor LCD dewasa ini telah memiliki pandangan yang lebih luas
lagi.
· Pemakaian Daya dan Emisi
Radiasi
LCD hanya memerlukan daya
listrik yang kecil untuk mengoprasikanya dan tidak mengeluarkan emisi radiasi
yang berbahaya jika dibandingkan dengan monitor CRT. Rata-rata monitor
komputer memerlukan daya listrik 110 watt, sedangkan LCD memerlukan sekitar
30 hingga 40 watt.
· Harga
Monitor LCD lebih mahal
dibandingkan dengan jenis CRT
|
0 Response to "Perkembangan Monitor"
Posting Komentar