Tugas IBD_7
Pengorbanan berasal dari kata ‘korban’ atau ‘kurban’ yang berate persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kabaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsure keihlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus dan ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan khotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau Nabi, manusia memperolaeh sikap tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorban.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjukkan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntu pengorbanan, tetapi pengorbaanan belum tentu menuntut pengabdian.

Pengorbanan dalam Islam, pengorbanan yang hakiki adalah pengorbanan yang tulus untuk mencari ridha Allah. Dan itu tentunya amat beragam, salah satu bentuk terbesarnya berkorban untuk membela akidah dan sunnah yang diwariskan Rasulullah.

SUMBER
Sumber :
Digital Book Universitas Gunadarma Tahun Ajaran ATA 2012//Tingkat 1
My Opinion
Menurut saya, pengorbanan adalah sebuah rasa iba kepada orang lain yang dilakukan dengan sepenuh hati & dengan penuh keikhlasan tanpa memperdulikan imbalannya atau semacamnya. Pengorbanan sendiri datang secara tiba-tiba dari hati dan sangatlah luar biasa karena dapat membuat orang lain merasakan kebaikan yang dimiliki oleh seseorang tersebut.
Pengorbanan akan datang jika dibarengi dengan rasa kepedulian yang mendalam terhadap orang lain. Jika tidak dibarengi dengan kepedulian, maka akan sia-sia pengorbanan tersebut karen pengorbanannya mengharapkan imbalan yang akan diberikan. Didunia ini banyak sekali contoh pengorbanan yang dibarengi dengan rasa kepedulian, salah satu contohnya yaitu para relawan yang rela membantu para korban bencana alam dengan pengorbanan yang tinggi & rasa kepedulian yang sangat mendalam sebagai umat manusia yang bermartabat dan memiliki rasa simpati & empati terhadap orang lain.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan khotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau Nabi, manusia memperoleh sikap tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorban.
Wajib hukumnya bagi kita semua untuk membela agama Allah sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing dengan cara yang bijak, hikmah dan elegan, sesuai dengan norma-norma yang digariskan Allah dan Rasul-Nya.
Example Article
Daniel, Pahlawan Kemanusiaan dari Sugapa
Liputan6.com, Nabire: Papua, daerah timur di Indonesia
ini bagai anak tiri di negerinya sendiri, terbelakang dan selalu
tertinggal dari daerah lain. Penduduknya banyak yang masih terbelakang.
Jangankan menikmati pendidikan, akses kesehatan juga barang langka bagi
mereka. Tidak heran korban yang mengidap virus HIV dan AIDS cukup besar
di Papua.
Tidak banyak yang memikirkan hal ini hingga seseorang bernama Daniel,
pria asal Surabaya, Jawa Timur, menginjakkkan kakinya ke Tanah Papua.
Selama 20 tahun memberikan hidupnya untuk Papua, bukan waktu yang pendek
dan bukan tanpa pengorbanan. Malaria, bahkan penyakit lain yang hampir
merenggut nyawanya sudah dialami. Pengorbanan yang totalitas, karena
istrinya yang nyaman tinggal di Kanada juga diboyong ke Papua.
Kini, salah satu daerah di Papua yang cukup terpencil bernama Sugapa
sudah berubah. Sekolah kini sudah berdiri. Mereka pun sudah mengenal
cara hidup sehat, bahkan sebagian besar sudah memakai baju. Bagi warga
Sugapa, Daniel bukan hanya seperti pengunjung atau tamu. Daniel bagai
pahlawan yang membuka mata orang Papua.
Waktu 20 tahun perjuangan hingga kini belum berhenti, karena mimpi
memajukan Papua masih menjadi perjalanan panjang. Namun, setidaknya
warga sudah bisa merasakan sebuah perubahan, meski tidak disadari mereka
sebenarnya bisa lebih makmur karena tidur dalam tumpukan emas.
Harapannya, kelak putra daerah dapat membangun dan mengelola kekayaan
tanah kelahiran mereka. Sebuah kepercayaan yang tak pernah hilang dan
langkah ini tak akan pernah berakhir. Karena, Daniel sadar, sebuah
peradaban baru dimulai dari langkah kecil
SUMBER